Kamis, 28 Oktober 2010 / 16:03 WIB
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Malaysia menyatakan kesiapan untuk mengirim misi bantuan kemanusiaan guna menolong korban tsunami di wilayah Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat setelah diguncang gempa berkekuatan 7,2 Skala Richter, Senin.
Menteri Pertahanan Malaysia, Dr Ahmad Zahid Hamidi, mengatakan, selain Malaysia, misi bantuan kemanusiaan internasional seperti High Availability Disaster Recovery (HADR) dan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk masalah pangan, Program Pangan Dunia (WFP), juga siap dan menunggu lampu hijau dari Indonesia. "Kami siap untuk membantu bila kami mendapat lampu hijau dari Jakarta. Kami tidak akan menunggu permintaan dari mereka tetapi menawarkan bantuan kami dan bila hal itu diterima kami akan masuk," katanya kepada wartawan setelah bertemu dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Malaysia Paul W.Jones di kantornya, Rabu.
Dalam pertemuan itu, Jones dan Ahmad Zahid juga membicarakan persiapan kedatangan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton ke Malaysia dengan Menteri Pertahanan AS senator Robert Gates dalam waktu dekat.
Sementara itu, organisasi sukarela MERCY Malaysia akan menurunkan dua angggota Tim Gerak Cepat ke Padang sebagai respon atas gempa bumi berkekuatan 7,2 Skala Richter dan tsunami setinggi 15 kaki yang menerjang Kepulauan Mentawai. Dalam pernyataannya di Kuala Lumpur, Rabu, MERCY Malaysia mengatakan timnya akan dipimpin oleh Anggota Badan Eksekutif MERCY Malaysia, Norazam Ab Samah, ditemani oleh Koordinator Medis MERCY Malaysia, Che Tah Hanafi.
"Mereka akan melakukan penilaian lapangan untuk menentukan bantuan kemanusiaan apa yang dibutuhkan di wilayah tersebut," tulis pernyataan itu. Tim akan berangkat ke Padang, Kamis, sebelum mencapai Kepulauan Mentawai.
MERCY Malaysia akan terus mengawasi situasi lewat penilaian lapangan untuk mencari wilayah lain yang membutuhkan bantuan kemanusiaan.
No comments:
Post a Comment