Saturday, January 8, 2011

Rubingah Ngaku Tak Diperkosa Menteri Malaysia

Jumat, 07/01/2011 | 18:01 WIB
(Sumber Jakartapress.com ) Jakarta - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Moh Jumhur Hidayat mengatakan sudah mendapat klarifikasi tertulis dari TKI yang diduga korban pelecehan seksual di Malaysia, Rubingah oleh majikannya yang bernama Datuk Rais Yatim.

Klarifikasi didapat setelah Kepala BNP2TKI menugaskan Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI--unit pelayanan teknis di bawah BNP2TKI) Jawa Tengah AB Rochman untuk menemui keluarga Rubingan di rumahnya di Desa Pagelak RT 3 RW 02, Kecamatan Madukara, Banjarnegara, Jawa Tengah.

“Pagi tadi, petugas kami sudah mendapatkan pernyataan bermaterei langsung dari Rubingah bahwa tidak benar telah terjadi tindak perkosaan terhadap dirinya” ujar  Jumhur kepada wartawan RCTI, dan Anteve di  kantornya, Jum’at Sore (7/1).

Menurut Jumhur, berita dugaan perkosaan Rubingah oleh majikannya, Datuk Rais Yatim memang beredar seteelah dikutip  kantor berita Malaysia, Bernama (5/1). Rais Yarim sendiri sudah  membantah telah melakukan perkosaan kepada Rb. "Saya menolak dugaan-dugaan itu, baik soal pemerkosaan terhadap seseorang empat tahun lalu atau dugaan lain, yang beredar di internet ataupun kelompok politik tertentu,” tegas Rais Yatim di Kuala Lumpur, Rabu (5/1).

Dari laporan petuas BP3TKI Jawa Tengah kepada Kepala BNP2TKI dijelaskan bahwa Rubingah bekerja bersama 4 orang lainnya dari Indonesia di rumah majikan Datuk Rais Yatim. Selama bekerja di rumah Datuk Rais mereka diperlakukan dengan baik. Jangankan diperkosa, diperlakukan senonoh saja Rubingah tidak pernah.

“Saya menolak dugaan-dugaan itu, baik soal pemerkosaan terhadap seseorang empat tahun lalu atau dugaan lain, yang beredar di internet ataupun kelompok politik tertentu,” tegas Rais Yatim di Kuala Lumpur, Rabu (5/1).

Jumhur menuturkan, isu ini memang sengaja dibesarkan oleh LSM di Malaysia dan Indonesia, Migran Care maupun oleh kelompok-kelompok opisisi di Malaysia dengan tujuan untuk dapat mengambil keuntungan masing-masing. “Sebaiknya, teman-teman LSM mengklarifikasi langsung kepada Rubingan dan bukannya kepada orang yang mengaku adiknya Rubingah,” terang Jumhur

Dijelaskannya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan KBRI Malaysia dan membenarkan bahawa sejak tahun 2007 ada laporan dari orang yang mengaku adiknya Rubinga. Namun, karena laporan itu bukan langsung  dari Rubingan dan tidak diteruskan ke kepolisian, maka sulit bagi pemerintah untuk menindaklanjutninya.

“Jadi, kasus ini menurut hemat saya sudah selesai alias bisa ditutup,” papar Jumhur yang baru saja usai menggelar Rakernis BNP2TKI di Novus Resort Puncak hari ini.

Rubingah, kata Jumhur kini sudah hidup tenteram dengan suaminya sejak kembali ke tanah air pada 2007 tinggal bersama suami. Bahkan kedua anaknya,  Monika Umami (26) dan Agustina Umami (21) dikabarkan menjadi  TKI di Hongkong dan Taiwan.

Kami prihatin, jika berita ini tidak benar tentu akan mengganggu ketenteraman keluarga Rubingan.   Ditambahkannya, jika sejak awal kasus ini benar dan sudah mendapat    laporan dari kepolisian Malaysia, tentu pemerintah wajib memberikan perlindungan terhadap TKI maupun WNI di manapun dia berada. (zul)

No comments:

Post a Comment